Thursday 19 November 2015

perilaku tindak kekerasan


BAB I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Di era sekarang ini sering di beritakan terjadinya tindak kekerasan di semua lingkup masyarakat. Misal di sekolah, di keluarga , di masyarakat dan sebagainya.  Seakan –akan kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul. Kekerasan adalah suatu prilaku, tindakan dari seseorang atau kelompok yang berakibat orang lain atau suatu kelompok menderita baik fisik maupun psikis bahkan sampai meninggal dunia. Kekerasan merupakan tindakan tidak bermoral, tidak manusiawi, dan bersifat merusak. Kekerasan dapat terjadi pada siapa saja, bisa dari kalangan terdidik maupun rakyat biasa. Kekerasan indentik dengan sifat marah. Marah adalah sifat yang ada pada semua orang, antara mereka ada yang cepat marah dan ada yang lemah lembut. Marah bukanlah suatu sifat yang boleh di buat serta merta, malah ia  biasanya didahuluo sesuatu yang menyebebkan seseorang tiu marah, perasaannya memberontak dan akan bertindak kasar. Seseorang yang sedang marah akan hilang kewarasan pikirannya dan akan melampiaskan kemarahannya dengan bertindak kekerasan. Kadang-kadang perasaan marah berkelanjutan sehingga menimbulkan permusuhan.
A.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Pengertian kekerasaan ?
2.      Macam-macam perilaku kekerasaan ?
3.      Faktor penyebab perilaku kekerasaan ?
4.      Cara menghindari perilaku kekerasaan ?
5.      Bahaya perilaku tindak kekerasaan dalam Al-Qur’an dan Hadits ?
B.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian kekerasaan ?
2.      Untuk mengetahui macam-macam perilaku kekerasaan ?
3.      Untuk mengetahui faktor penyebab perilaku kekerasaan ?
4.      Untuk mengetahui cara menghindari perilaku kekerasaan ?
5.      Untuk mengetahui bahaya perilaku tindak kekerasaan dalam Al-Qur’an dan Hadits ?


BAB II
SUBTANSI
A. Pengertian Kekerasaan
o   Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (fitria, 2009).
o   Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2008).
o   Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain (Yoseph, 2007). Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stress berat, membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri, misalkan: memaki-maki orang disekitarnya, membanting-banting barang, menciderai diri dan orang lain, bahkan membakar rumah.
o   Kekerasan berarti penganiayaan, penyiksaan, atau perlakuan salah. Menurut WHO (dalam Bagong. S, dkk, 2000), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak
o   Menurut Townsend (2000), amuk (aggresion) adalah tingkah laku yang bertujuan untuk mengancam atau melukai diri sendiri dan orang lain juga diartikan sebagai perang atau menyerang
o   Menurut Stuart dan Sundeen (1995), perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif
o   Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993).
B.  Macam-Macam Perilaku Kekerasaan
o   Fisik
Kekerasan fisik adalah perbuatan penganiayaan atau menyiksa yang dilakukan olah seseorang terhadap orang lain yang mengakibat sakit luka serius secara fisik. Seperti memukul, menodong, menyiksa.
o   Psikis
Kekerasan psikis adalah kekerasan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain berupa ancaman yang menyebabkan korban merasa takut, tidak nyaman dan gangguan kejiwaan atau bahkan merasa trauma. Seperti memaksakan atau menghentikan  orang lain untuk melakukan suatu perbuatan, mengancam untuk memaksakan.
C.  Faktor Penyebab Perilaku Kekerasaan
Banyak sekali tindak kekerasan yang terjadi akhir - akhir ini. Tentunya hal tersebut mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. Masyarakat menjadi tidak tenang dan khawatir akan tindak kekerasan yang telah marak terjadi. Kekerasan itu terjadi karena beberapa sebab diantaranya ;
·         Kurangnya mengingat Allah SWT
seringkali orang yang tidak ingat Allah merasa tidak takut dosa dan hukuman di akhirat kelak sehingga merekamelakukan kekerasan terhadap sesama manusia. Sungguh hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran agama. (Astaqfirullah Hal Adzim).

·         Kejiwaan seseorang yang terganggu (psikologis)
kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbulsikap agresif.Mungkin, pada masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau sanksi penganiayaan.

·         Perilaku di sekitar lingkungan yang kurang baik
 reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah, semua aspek ini menstimulasi/ menyebabakan individu mengadopsi perilaku kekerasan.

·         Sosial budaya
 budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan yang diterima (permissive). Jadi artinya perilaku yang salah itu dibiarkan sehinggan semakin banyak yang menirunya.

·         Hukum yang lemah
banyak sekali kasus kekerasan yang pelakunya masih berkeliaran. Bahkan ada yang melakukan tindakan kekerasan berat tetapi hukumannya tidak sesuai. Sehingga semakin banyak orang yang melakukan kekerasan tanpa merasa takut dengan hukum. Hal itu membuktikan bahwa betapa lemahnya hukum yang diterapkan.


            D. Cara Menghindari Tindak Kekerasan dan Kaitannya dengan Zaman Sekarang

1.      Lebih mendekatakan diri kepada Allah SWT
Ketika seseorang bertaqwa maka Insya Allah dia akan paham akan masaalh yang mungkin ditimbulkan dari aksi kekerasan, merasa takut dosa terutama terhindar dari godaan syetan seperti emosi dan akhirnya memebuat orang lain merasa tidak tenang. Kebanyakan orang zaman sekarang, lebih sibuk dengan urusan dunia dan melupakan urusan akhiratnya sehingga ketika seseorang tersebut mengalami masalah dia berputus asa dan tidak mengetahui jalan keluar dari masalahnya.
2.      Luangkan waktu untuk diri sendiri.  
Ketika dihadapkan dengan persoalan hidup hingga pada titik puncak merasa kewalahan atau nyaris di luar kendali, luangkan waktu untuk tenang sejenak; jangan timpakan persoalan pada orang lain. Umumnya sekarang orang yang memiliki masalah lebih suka mengatasi masalahnya dengan hal yang negatif seperti melupakan masalah dengan cara meminum-minuman keras. Hal tersebut dapat menimbulkan tindak kekerasan.
3.      Berpikirlah sebelum bertindak.  
Misalnya jika frustasi denganmasalh yang ada jangan pernah meluapkan kemarahan kepada orang lain. Lebih baik berdiam atau meminta bantuan orang lain untuk memecahkan masalahnya. Umumnya kaum muda pada zaman sekarang khususnya,  selalu melakukan sesuatu berdasarkan emosi tanpa menghiraukan akibat dari kelakuannya.
4.      Minta bantuan orang lain saat mengalami masalah.  
Mengatai sebuah masalah tidaklah mudah . Telepon teman/saudara, mintalah bantuan orang lain yang memahami tahapan dalam memecahkan masalah. Sehigga tidak terlalu mengalai fristasi atau depresi yang berujung pada tindak kekerasan.
5.      Menyimak segala sesuatu (membedakan yang baik dan yang benar)
Perhatikan acara televisi dan games yang Anda lihat. Sekarang maraknya film kekerasan dan program TV dapat membahayakan/ kurang baik untuk dilihat . Untuk itu kita harus pandai memilah sesuatu yang baik tentunya tidak ada unsur tindak kekerasan.








E. Bahaya perilaku tindak kekerasaan dalam Al-Qur’an dan Hadits
إن الله رفيق يحب الرفق في الامر كله
Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Lemah Lembut, dan Dia menyukai kelemahlembuta dalam setiap perkara.” (HR. Muttafaqun ‘alaihi)
Karenanya, sudah sepantasnya bagi setiap muslim meninggalkan kebiasaan
1.      Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu bersaudara terhadap muslim lainnya, ia tidak boleh menganiaya dan menghinanya. Seseorang cukup dianggap berlaku jahat karena ia menghina saudaranya sesama muslim.”(HR.Muslim)
2.      Termasuk perbuatan mencaci muslim di antaranya adalah menyakiti, mencela, mengadu domba serta senang menyebarkan gosip yang tidak benar, mencemarkan nama baik sehingga bisa merusak keluhuran martabat saudaranya, dan membuka rahasia pribadi yang tidak patut diketahui orang lain.
3.      Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki atau perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab:58)
4.      “Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” (Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmadno.3465,3708)
5.      Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
6.      Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
7.      Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]
8.      “Tidak (demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:112).
9.      Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al-A’râf [7]:56)
10.  “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih”. (Q.S. asy-Syurâ [42]:42).
Beberapa teks hadits yang secara tegas mengecam tindak kedzaliman bisa dikutip di bawah ini:
11.  “Wahai hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliman terhadap diri-Ku,—dan Aku jadikan kezaliman itu juga haram di antara kamu,—maka janganlah kamu saling mendzalimi satu sama lain.” (Hadis Qudsi, Sahih Muslim, kitab al-Birr wa ash-Shilah wa al-Adab, no. Hadits: 4674).
12.  “Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara satu dengan yang lain, karena seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain, tidak diperkenankan menzalimi, menipu, atau melecehkannya.” (Sahih Muslim, no. hadits: 2564).






           








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aksi kekerasan yang banyak dilakukan oleh sebagian orang-orang muslim semestinya telah disadari sejak awal bahwa apa yang mereka lakukan sesungguhnya adalah sebuah kesalahan fatal karena perbuatan tersebut melanggar norma-norma kepatutan baik ditilik dari segi perundang-undangan Negara, lagi lagi dilihat dari kacamata syari’at islam. Perbuatan yang bersifat anarkis dan aksi kekerasan fisik sangatlah dibenci dalam islam, sehingga seharusnya dihindarkan dan dijauhi.
B.  Saran
Mengingat kami yang ini masih tahap belajar pasti banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk bisa menilai apakah makalah ini sudah bagus atau belum kami memerlukan saran dari teman semua berupa kritikan dan komentan yang positif yang bisa membangun untuk melakukan perubahan. Dan kami juga ingat pepatah tak ada gading yang tak retak itulah umpamaan yang tersirat dalam makalah yang kami tulis ini.
 

























DAFTAR PUSAKA

No comments: