Thursday 3 September 2015

Kelompok-kelompok sosial dan kehidupan masyarakat

Kelompok-kelompok sosial dan kehidupan  masyarakat
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selau hidup dengan orang lain di sebut gregarioussnes.
Sejak di lahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok . yaitu :
1.       Keinginan menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat).
2.       Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnnya.
Agar suatu himpunan dapat di sebut kelompok social, di perlukan beberapa persyaratan tertentu, antara lain:
1.      Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan;
2.      Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya;
3.      Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehinggga hubungan antar mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, 
4.       Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku;
5.       Bersistem dan berproses.

  Tipe-tipe kelompok social

1.       Klasifikasi  tipe-tipe kelompok social
            Tipe-tipe kelompok social dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut. Seorang sosiolog jerman Georg simmel, mengambil besar kecilnya jumlah anggota kelompok , bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut. Georg simmel mulai denga bentuk terkecil yang dinamakan monad. Kemudian monad di kembangkan dengan meneliti kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yaitu dyad. Serta triad dan kelompok kecil lainnya.
Ukuran lain yang di ambil adalah atas dasar derajat interaksi dalam kelompok social tersebut dan kepentingan wilayah. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena kepentingannya pun tidak berlansung lama.

2.       Kelompok social di pandang dari sudut individu
Kelompok social biasanya di klsifikasikan atas dasar kekerabatan, usia, seks dan kadang  atas dasar  perbedaan peker jaan atau kedudukan.

3.      In-Group dan Out-Group
Kelompok social merupakan tempat dimana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai  in-groupnya . sedangkan out-group di artikan oleh individu  sebagai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya. Ia sering di kaitkan dengan istilah “kami atau kita” dan “mereka” seperti  “kami mahasiswa fakultas ilmu social” sedangkan  “mereka mahasiswa fakultas ekonomi”.
Sikap out-group selalu di tandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonism atau antipasti.  Perasaan in- group atau out-group di dasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik di banding dengan kelompok lainnya.

4.       Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder ( secondary group)
Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok yang ditandai ciri kenal-mengenal antara anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat pribadi.contohnya keluarga dan kelompok sepermainan. hubungannya bersifat inklusif.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok  besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tak perlu berdasarkan kenal mengenal dan dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
            Contohnya hubungan kontrak jual beli.

5.      Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
Menurut Ferdinand Tonnies, paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya di ikat oleh hubungan batin yang murni serta alamiah dan bersifat kekal. Kehidupan tersebut di namakan bersifat nyata dan organis. Cirri pokok paguyuban adalah : intimate, private, ekslusive. Hubungan seperti ini dapat di jumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan rukun tetangga.
Sebaliknya, patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka(imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis. Tiga tipe paguyuban,yaitu : gemeinschaft by blood, gemeinschaft of place, dan gemeinschft of mind. Contohnya ikatan antara pedagang, organisasi suatu pabrik,dll.

6.       Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja di ciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya organisasi. Sedangkan Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi  tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang di dasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.contohnya klik (qlique).
7.       Membership Group dan Reference Group
                        Menurut Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut . sedangkan referencing group adalah kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan perkataan lain, seseorang yang bukan anggota kelompok yang bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya, seorang yang ingin sekali menjadi mahasiswa, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki salah satu perguruan tinggi, bertingkah laku sebagai mahasiswa,walaupun dia bukan mahasiswa.  Ada dua tipe umum reference group, yakni:
a.        Tipe normatif (normative type) yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang, dan
b.       Tipe perbandingan (comparison type) yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.

8.       Kelompok okupasional dan volunter
                        Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis .  kelompok volunter mungkin dilandskan pada kepentingan primer.
Kepentingan primer mencakup :
1.      Kepentingan akan sandang, pangan dan papan;
2.      Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda;
3.      Kebutuhan akan harga diri;
4.      Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri;
5.      Kebutuhan akan kasih sayang.
 contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi  sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia,dll.
Sedangkan kelompok volunteer adalah kelompok yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapat perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini di harapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

  Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
1.       Kerumunan (crowd)
            Kerumunan (crowd) adalah individu–individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat , pada waktu yang bersamaan. Bentuk kerumunan adalah formal dan ekspresif, sifatkerumunan (sementara), yaitu tidak menyenangkan, keadaan panic, kerumunan penonton, berlawanan dengan norma hukum (emotional dan immoral).
2.       Public
            Berbeda dengan kerumunan , public Lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.  Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus , surat kabar, radio, televisi, film, dan lain sebagainya.

   Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community)
           
1.       Masyarakat setempat (community)
            Masyarakat setempat (community) adalah masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (geografis) dengan batas-batas tertentu. Di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota , di bandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Unsur-unsur perasaan komuniti (community sentiment) antara lain : seperasaan, sepenanggungan, dan saling memerlukan.

2.       Tipe-tipe masyarakat setempat
            Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat, dapat di gunakan empat kriteria  berpautan , yaitu :
a.       Jumlah penduduk;
b.      Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman;
c.       Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat; dan
d.      Organisasi masyarakat yang bersangkutan.
            kriteria tersebut di atas dapat di gunakan untuk membedakan antara bermacam-macam jenis masyarakat setempat yang sederhana dan modern, serta masyarakat pedesaan dan perkotaan.

3.       Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
            Masyarakat pedesaan adalah suatu masyarakat yang mempunyai hubungan lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga pedesaan lainnya. Cirri masyarakat desa antara lain : System kehidupan biasanya berkelompok, penduduk pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, golongan orang tua pada umumnya memegang peranan penting,apabila di tinjau dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dengan rakyat berlangsung secara tidak resmi,perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan, kehidupan keagamaan lebih kental,dan banyak berurbanisasi ke kota karena .
            Masyarakat perkotaan adalah masyarakat kota yang tidak tentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian “kota” terletak pada sifat serta ciri yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ciri yang menonjol pada masyarakat desa adalah sebagai berikut: kehidupan keagamaan berkurang, dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain (individualis), pembagian kerja lebih tegas dan punya batas-batas nyata, pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya dan lebih sulit mencari pekerjaan, banyak migrant yang berasal dari daerah dan berakibat negative di kota, yaitu pengangguran , naiknya kriminalitas,dll.     

   Kelompok-kelompok kecil (small group)

            Small group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit dua orang, di mana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri , penting baginya. Contohnya di dalam partai politik, yang merupakan kelompok social besar , pasti ada kelompok kecil yang menduduki pimpinan partai politik tersebut.

HAKIKAT GEOGRAFI

HAKIKAT GEOGRAFI

A.   AWAL MUNCULNYA ILMU GEOGRAFI
            Sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat dipisahkan  dari pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsur yang ada di bumi, mulai dari sumber makanan, udara bersih, air bersih untuk di minum, bahan pakaian, tempat untuk berlindung (rumah) dari cuaca berbagai cuaca (hujan, panas, angin besar) dan gangguan dari binatang liar. Semua itu manusia dapatkan dari alam atau bumi ini.
            Seiring dengan meningkatnya jumlah manusia di bumi, maka timbul tuntutan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak merek dapatkan di lingkungan tempat tinggalnya. Dan muncul juga hasrat ingin tahu mereka terhadap benda-benda dan gejala-gejala alam yang ada di permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar lingkungan tempat tinggal mereka.
            Berbagai hasil atau pengalaman perjalanan yang telah dialami, kemudian diberitakan kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk melakukan perjalanan dan mengunjungi tempat tersebut. Dari sinilah awal lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah perjalanan seseorang di permukaan bumi.

B.   PENGERTIAN GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya. Selama sejarah geografi berkembang, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi yang telah dilatar belakangi ilmu pengetahuan dan pemahaman para ahli itu sendiri. Berikut definisi yang dikemukakan oleh para ahli :

1.      Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi tersebut sesuai dengan keadaan perkembangan geografi pada saat itu yang membicarakan keadaan daerah-daerah lain. Adapun uraian pengerian ini diambil dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti penulisan atau uraian. Erastothenes sering juga disebut bapak geografi.

2.      Strabo
Strabo mengemukakan bahwa geografi erat kaitannya dengan dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.

3.      R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.

4.      James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi antara habitat manusia.

5.      Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya.

6.      John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
Jika kita amati definisi-definisi dari para ahli di atas, maka sulit bagi kita untuk mengetahui atau menyimpulkan definisi geografi tersebut, terlebih yang ditafsirkan di atas hanya isi definisinya saja, tanpa kita ketahui konsep, prinsip, factor, dan hakikat geografi itu sendiri. Adapun pekerjaan yang dilakukan oleh para ahli yaitu meneliti, mengnalisis, menjelaskan, dan melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan lingkungan atau alam sekitarnya.

C.   KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Ada banyak pendapat yang mengemukakan bahwa di permukaan bumi terdapat hubungan timbale balik antara manusia dengan alam sekitarnya. Garis besar dari pendapat tersebut yaitu:
a.       Kehidupan dan kebudayaan manusia sangat ditentukan oleh alam
b.      Manusia dan kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peran aktif terhadap alam, sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan saja.
Dari kedua pendapat tersebut, sampai saat ini masih banyak penganutnya yang satu sama lain saling mempertahankan. Pendapat pertama (Fisis Determinis) menyatakan bahwa factor-faktor alam atau geografik sering memainkan peranan yang dinamik dalan perkembangan kebudayaan manusia, berarti alam tidak memainkan peranan yang pasif. Pendapat kedua (Possibilisme) menyatakan bahwa hampir semua praktik kebudayaan yang spesifik tidak dengan logis dikembalikan langsung pada alam sehingga habitat geografis semata-mata, melainkan manusia yang memegang peranan aktif dalam menentukan budayanya. Pendapat pertama (Fisis Determinis) tetap mempertahankan pengaruhnya terhadap kritikan-kritikan dari pendapat kedua (Possibilis).

Generalisasi yaitu hubungan antara dua konsep atau lebih. Pernyataan tersebut merupakan prinsip geografi. Berikut adalah beberapa contoh konsep generalisasi, yaitu:
a.       Urbanisasi merupakan salah satu masalah social yang harus diatasi karena menambah padatnya kota, sedangkan penglaju memerlukan sarana transportasi yang mmendukung dari sub-urban ke wilayah kegiatan di kota.
b.      Awan Comulonimbus dapat mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi dibandingkan dengan awan Cirrus.
c.       Erosi yang sering terjadi di daerah sungai bagian hilir yaitu erosi lateral, sehingga di daerah tersebut sering ditemui meander.
Dari hasil di selenggarakannya Seminar dan Lokakarya Ahli Geografi tahun 1988, menghasilkan 10 konsep esensial geografi, yaitu:

1.      Konsep Lokasi
Suatu tempat di permukaan bumi yang jika dikaitkan dengan harga, maka tempat tersebut memiliki nilai ekonomi. Contoh:
a.       Di daerah panas, orang cenderung berpakaian tipis
b.      Nilai lahan atau tanah untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan pasar, kuburan, terminal, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.

2.      Konsep Jarak
Manusia akan cenderung lebih memperhitungkan jarak jika dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh. Contoh:
a.       Harga tanah akan semakin tinggi apabila semakin dekat dengan pusat kota, dibandingkan di pedesaan

3.      Konsep Keterjangkauan
Hungungan antar tampat dapat dicapai, baik menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Contoh:
a.       Keterjangkauan Sukabumi-Cianjur (Bis); Jakarta-Lombok (Pesawat Terbang).
b.      Suatu daerah yang tidak terjamak oleh alat transportasi, maka ia tidak akan berkembang

4.      Konsep Pola
Bentuk interaksi manusia dengan alam ataupun interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran. Sebagai contoh:
a.       Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b.      Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.

5.      Konsep Morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contoh:
a.       Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah yang datar.

6.      Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Contoh:
a.       Sembilan puluh persen pusat pemerintahan ada di Jakarta
b.      Masyarakat cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, kumuh, perumnas, pedagang dan lain-lain.

7.      Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Contoh:
a.       Lahan pertanian yang subur sangan bernilai bagi petani dibandingkan karyawan/pegawai kantor ataupun bagi nelayan.
b.      Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.

8.      Konsep Interaksi dan Interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhu kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga muncul hubungan timbale balik dalam bentuk arus barang atau jasa, komunikasi, dan lain-lain. Contoh:
a.       Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televise, surat kabar, dan lain-lain terhadap pembaca atau pemirsa.
b.      Pergerakan pangan dari desa ke kota; dan pergerakan sandang dari kota ke desa.

9.      Konsep Differensiasi Area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Kaitan suatu wilayah satu dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya. Contoh:
a.       Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti;
- jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh.
b.      Padi sihasilkan di daerah relative datar; pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; dan perikanan laut atau tambak di pantai.

10.  Konsep Keterkaitan Keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah akan berkembang karena adanya hubungan timbale balik dengan wilyah lain. Contoh:
a.       Jika dilihat dari peta, maka terdapat konversasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep diatas dibuat sengaja untuk penyatubahasaan pimikiran geografi, semuanya merupakan awal dari pemahaman geografi. Pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep tersebut.


Guru Gatra, Guru Wilangan, Lan Guru Lagu Tembang Macapat

Guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu tembang macapat

Sekar Macapat
Sekar Macapat
Guru gatra
Guru wilangan
Guru lagu
Mijil
6
10, 6, 10, 10, 6, 6
i, o, e, i, i ,u
Sinom
9
8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12
a, i, a, i, i, u ,a ,i, a
Dhandhanggula
10
10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7
i, a, e, u, i, a, u ,a ,i, a
Kinanthi
6
8, 8, 8, 8, 8, 8, 8
u, i, a, i, a, i
Asmarandana
7
8, 8, 8, 8, 7, 8, 8
a, i, e, a, a, u, a
Durma
7
12, 7, 6, 7, 8, 5, 7,
a, i, a, a, i, a, i
Pangkur
7
8, 11, 8, 7, 12, 8, 8,
a, i, u, a, u, a, i
Maskumambang
4
12, 6, 8, 8
i, a, i, a, a
Pucung
4
12, 6, 8, 12
u, a, i, a
Gambuh
5
7, 10, 12, 8, 8
u, u, i, u, o
Megatruh
4
12, 8, 8, 8,
u, i, u, i, o

Fungsi Organel-Organel Sel

Fungsi Organel-Organel Sel

Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari organel-organel sel :
1. Membran Plasma
    Tersusun atas protein dan lemak. Fungsinya yaitu melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel.

2. Retikulum Endoplasma
    Berbentuk seperti benang-benang jala, dibagi menjadi dua, yaitu :
    a. Retikulum Endoplasma kasar, fungsinya yaitu transpor dan sintesis protein. dan juga terdapat ribosom
    b. Retikulum Endoplasma halus, Tidak terdapat ribosom, dan mempunyai fungsi transpor dan sintesis lemak dan steroid.

3. Nukleus
    Merupakan organel terbesar, mempunya membran rangkap. Didalam nukleus terdapat nukleoplasma yang terdiri atas benang kromatin dan juga tersusun DNA, RNA dan Protein. Fungsinya sebagai pengendali seluruh aktivitas sel, dan pengatur pembelahan sel.

4. Sentriol
    Sel ini hanya dimiliki oleh sel hewan. Fungsinya menarik kromosom menuju ke kutub.

5. Sitoplasma
    Tersusun atas cairan sitosol dan organela yang padat. Fungsinya yaitu sebagai tempat reaksi metabolisme sel.

6. Badan Golgi
    Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih. Fungsinya sebagai sekresi polisakarida, protein dan lendir.

7. Ribosom
    Tersusun dari protein dan tidak bermembarn. Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

8. Lisosom
    Yang merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang fungsinya untuk percernaan infrasel. Mempunyai berbagai fungsi, antara lain :
    a. Mencerna materi yang diambil secara endositosis.
    b. Menghancurkan organel sel yang sudah tidak berfungsi atau biasa disebut autofage.
    c. Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).

9. Mitokondria
    Memiliki membran rangkap dan berlekuk-lekuk membentuk krista.

10. Dinding sel
      Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin dan lignin. Fungsinya memberi bentuk pada sel, melindungi sel sebelah dalam dan mengatur transportasi zat.

11. Plastida
      Organel yang mengandung pigmen, terdiri dari :
      a. Kloroplas, mengandung klorofil.
      b. Kromoplas, mengandung pigmen merah, jingga, dan kuning.
      c. leukoplas, tidak mengandung pigmen.
12. Vakuola
      Sel tumbuhan yang bersifat menetap. Fungsinya tempat menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa metabolisme



Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan 

1.   Sel Hewan
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* memiliki lisosom
2.   Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
   * tidak memiliki lisosom



Dinding Sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

Membran Sel
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Sentriol (Sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromosom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).