Materi Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja
Tenaga kerja
adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan
• Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara
sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter,
guru, dan lain-lain.
• Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang
memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga
kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan
lain-lain.
• Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang
hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah
tangga, dan sebagainya
Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga
kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada
permintaan bekerja
Angkatan
Kerja
Angkatan
kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan
Bukan
Angkatan Kerja
Bukan
angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya
hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini
adalah :
• anak sekolah dan mahasiswa
• para ibu rumah tangga dan orang
cacat, dan
• para pengangguran sukarela
• rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas
tenaga kerja dalam
suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan negara tersebut.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah.
Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah.
Kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap
rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Masalah
Ketenagakerjaan
Jumlah
Angkatan Kerja yang Tidak Sebanding dengan Kesempatan Kerja
Meningkatnya
jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan
membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak
tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan
pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong
pembangunan ekonomi.
Persebaran
Tenaga Kerja yang Tidak Merata
Sebagian besar tenaga kerja di
Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan
tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan
demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain
masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja secara umum diartikan sebagai suatu keadaan yang
mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut
secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Kesempatan
kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja atau disebut pula
pekerja.
Esmara (1986 : 134), kesempatan kerja dapat diartikan sebagai jumlah
penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan; semakin
banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.
Sagir (1994 : 52), memberi pengertian kesempatan kerja sebagai lapangan
usaha atau kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu
kegiatan ekonomi, dengan demikian kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan
yang sudah diisi dan kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai partisipasi
dalam pembangunan. Sedangkan Sukirno (2000 : 68), memberikan pengertian
kesempatan kerja sebagai suatu keadaan dimana semua pekerja yang ingin bekerja
pada suatu tingkat upah tertentu akan dengan mudah mendapat pekerjaan.
Swasono dan Sulistyaningsih (1993), memberi pengertian kesempatan kerja
adalah termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki (employment) dan masih
lowong (vacancy). Dari lapangan pekerjaan yang masih lowong tersebut
timbul kemudian kebutuhan tenaga kerja yang datang misalnya dari perusahaan
swasta atau BUMN dan departemen-departemen pemerintah. Adanya kebutuhan
tersebut berarti ada kesempatan kerja bagi orang yang menganggur. Dengan demikian
kesempatan kerja (employment) yaitu kesempatan kerja yang sudah diduduki.
Dari definisi di atas, maka kesempatan kerja dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu
· Kesempatan
kerja permanen yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan orang bekerja secara
terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja.
Misalnya adalah orang yang bekerja pada instansi pemerintah atau swasta yang
memiliki jaminan sosial hingga hari tua dan tidak bekerja ditempat lain.
· Kesempatan
kerja temporer yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan seseorang bekerja dalam
waktu yang relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja
baru. Misalnya adalah orang yang bekerja sebagai pegawai lepas pada perusahaan
swata dimana pekerja mereka tergantung order.
Pengangguran
Terjadinya
krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia
mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti
bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan
semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja
terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.
Jenis
pengangguran menurut penyebabnya :
1. Pengangguran Siklis / Konjungtural
Pengangguran siklis / konjungtural disebabkan oleh siklus ekonomi atau
merosotnya kegiatan perekonomian, misalnya : terjadinya krisis ekonomi global membuat
banyak perusahaan bangkrut yang berimbas pada PHK karyawan
Cara
mengatasi :
· Peningkatan daya beli masyarakat
· Mengarahkan permintaan masyarakat
untuk membeli barang dan jasa
· Memperluas pasar barang dan jasa
· Mengatur suku bunga bank agar tidak
terlalu tinggi
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural disebabkan oleh perubahan struktur ekonomi suatu
negara, misalnya: perubahan dari sektor agraris ke industri sehingga terjadi
pengangguran di sektor agraris
Cara mengatasi :
· Pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja
· Mendirikan industri padat karya
· Meningkatkan mobilitas modal dan
tenaga kerja
· Memindahkan kelebihan tenaga kerja
dari tempat dan sektor yang berlebihan ke tempat dan sektor yang kekurangan
3. Pengangguran Teknologi
Penganggutan teknologi disebabkan adanya modernisasi / kemajuan teknologi dalam
berproduksi, misalnya : pabrik yang dulu menggunakan tenaga kerja manusia
diganti dengan mesin mesin, akibatnya mengurangi tenaga kerja manusia
Cara mengatasi :
· Mempersiapkan masyarakat untuk dapat
mengikuti perkembangan teknologi dengan cara memasukkan materi kurikulum
pelatihan teknologi di sekolah.
· Pengenalan teknologi sejak dini
· Pelatihan tenaga pendidik untuk
penguasaan teknologi
4. Pengangguran Friksional
Penggangguran friksional disebabkan adanya kesulitan temporer, yaitu pergeseran
yang tiba-tiba terjadi pada penawaran dan permintaan tenaga kerja sehingga
sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja yang ada. Misalnya :
pekerja yang berkeinginan memperoleh pekerjaan yang lebih baik, selama proses
seleksi ia akan menunggu maka ia dapat dikategorikan sebagai pengangguran
friksional
Cara mengatasi :
· Memberikan informasi yang lengkap
tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja
· Menyusun rencana penggunaan tenaga
kerja sebaik mungkin
· Memberikan bantuan pinjaman lunak
untuk UKM
5. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman disebabkan adanya pergantian / perubahan musim, biasanya
terjadi di daerah pertanian, misalnya : petani yang menunggu musim panen, maka
ia akan menganggur untuk sementara waktu
Cara mengatasi :
· Pemberian informasi yang jelas
tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain
melakukan pelatihan keterampilan tenaga kerja di waktu luang
mengadakan pelatihan kerja
6. Pengangguran Voluntary / Sukarela
Pengangguran voluntary / sukarela disebabkan adanya orang yang sebenarnya masih
dapat bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja, sebab ia memperoleh
penghasilan dari harta/kekayaan mereka, misalnya: seorang yang menyewakan rumah
Cara mengatasi :
· Menarik investor baru
· Pengembangan transmigrasi
· Memberikan bantuan pinjaman lunak
untuk UKM
7. Pengangguran Deflasioner
Pengangguran deflasioner disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk
menampung pencari kerja
Cara mengatasi :
· Pelatihan tenaga kerja
· Menarik investor baru
· Pengembangan transmigrasi
Jenis Pengangguran Menurut Sifatnya
1. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah orang yang sama sekali tidak bekerja dan tidak
berusaha mencari pekerjaan.
2. Setengah Menganggur
Setengah menganggura adalah orang yang bekerja tetapi tenaganya kurang
termanfaatkan diukur dari jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilannya,
misalnya :
Pekerjaan yang seharusnya dilakukan 2 orang dikerjakan 4 orang, berarti 2 orang
diantaranya adalah setengah menganggur atau orang yang bekerja kurang dari 35
jam per minggu dapat dikatakan setengah menganggur
3. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena suatu alasan tertentu, misalnya : seorang sarjana yang bekerja sebagai
tukang parkir mobil
No comments:
Post a Comment