Macam-macam
dan Pengertian Contoh Majas - Majas adalah bahasa kias
atau pengungkapan gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk
memperoleh efek-efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi
penyimak atau pendengarnya. Seorang penulis sastra juga terkadang terkenal
dengan tulisan-tulisan majas dalam karyanya. Dalam hal ini seorang penulis
sastra dalam menyampaikan pikiran dan perasan, baik secara lisan dan tertulis
kerap menyampaikannya dengan bahasa majas yang khas.
Majas terdiri berbagai jenis berbagai
jenis seperti Litotes, Hiperbola, Personifikasi,
Simile , Metafora, Antropomorfisme Antropomorfisme, Alegori, Totum
pro parte, Eufimisme, Disfemisme, Parabel, Fabel, Perifrasa,
Eponim, Simbolik, Asosiasi, Alusio, Antonomasia,
Aptronim, Metonimia, Hipokorisme, Depersonifikasi, Pars pro toto, Sinisme,
Satire, Innuendo, Ironi, Sarkasme, Klimaks, Antiklimaks, Koreksio,
Asindeton, Interupsi, Eksklmasio ,Enumerasio, Silepsis dan Zeugma , Apofasis
atau Preterisio, Pleonasme, Aliterasi, Paralelisme, Tautologi,
Antanaklasis Anastrof atau Inversi, Retoris , Elipsis, Alonim,
Kolokasi, Pararima, Preterito, Sigmatisme, Polisindenton, Oksimoron,
Antitesis, Anakronisme, Paradoks , Repetisi , Kontradiksi interminus.
Berikut
macam-macam majas.
A.
Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini
adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta contohnya yang berhasil
blogbintang.com dapatkan :
- Majas Klimaks : Adalah
semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin
lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran,
kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
- Majas Antiklimaks:
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma
semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang
yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
- Majas Koreksio: Adalah
gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf,
silakan makan.
- Majas Asindeton
: Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang
disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu
derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
- Majas Interupsi adalah
gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan
di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam
kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
- Majas Eksklmasio
: Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan
bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
- Majas Enumerasio
: Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan
satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan
jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak
satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus
sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang
gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang
haromonis. Itulah keindahan sejati.
- Majas Silepsis dan Zeugma
: Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan
dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya
hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang
lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata
pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi
hormat kepada kami.
- Majas Apofasis atau
Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang
menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau
mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan
juta rupiah uang negara
- Majas Pleonasme:
Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik tangga
ke atas.
- Majas Aliterasi:
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang
sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
- Majas Paralelisme: Adalah
gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau
kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
- Majas Tautologi: Adalah
gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan
kata-kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh : Kejadian itu
tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
- Majas Antanaklasis adalah
yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang
berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
- Majas Anastrof atau Inversi
: Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat
mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia
meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
- Majas Retoris : Adalah
pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama
sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh : Siapakah yang
tidak ingin hidup ?
- Majas Elipsis: Adalah
gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan
mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh
: Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
- Majas Alonim: Penggunaan
varian dari nama untuk menegaskan.
- Majas Kolokasi: Asosiasi
tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
- Majas Pararima:
Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang
berlainan.
- Majas Preterito:
Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
- Majas Sigmatisme:
Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
- Majas Polisindenton:
Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata
penghubung.
B.
Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini
adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta contohnya yang berhasil
blogbintang.com dapatkan :
- Majas Litotes: Ungkapan
berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan
diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda
terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar
dan mewah )
- Majas Hiperbola:
Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut
menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit. Contoh: Kita
berjuang sampai titik darah penghabisan
- Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan
menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan
manusia. Atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk
hidup. Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
- Majas Simile :
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan
keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk
cinta berkorban apa saja.
- Majas Metafora: Gaya
Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai
sifat yang sama atau hampir sama. contoh: Cuaca mendung
karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
- Majas Antropomorfisme:
Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan
manusia untuk hal yang bukan manusia.
- Majas Sinestesia: yang
berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan
rasa indra lainnya.
- Majas Alegori: Menyatakan
dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri
tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela
menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu
dengan laut.
- Majas Totum pro parte:
Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya
sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
- Majas Eufimisme:
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan
kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. contoh:Dimana
saya bisa menemukan kamar kecilnya?
- Majas Disfemisme:
Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana
adanya.
- Majas Fabel: Menyatakan
perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya
seperti ular yang menggeliat.
- Majas Parabel: Ungkapan
pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
- Majas Perifrasa:
Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
- Majas Eponim: Menjadikan
nama orang sebagai tempat atau pranata. contoh:Kita bermain ke rumah
Ina.
- Majas Simbolik:
Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan
maksud.
- Majas Asosiasi:
perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh:
Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya
seperti benang kusut.
- Majas Alusio:
Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah
dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
- Majas Antonomasia: Adalah
yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri
pertemuan ini.
- Majas Aptronim:
Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
- Majas Metonimia:
Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek,
ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke
sekolah (Motor merk Jupiter)
- Majas Hipokorisme:
Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan
karib.
- Majas Depersonifikasi:
Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
- Majas Pars pro toto:
Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan
objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
C.
Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini
adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta contohnya yang berhasil
blogbintang.com dapatkan :
- Majas Oksimoron : adalah
gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata
yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang
bengis
- Majas Antitesis : Adalah
gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan
maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya
mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
- Majas Anakronisme :
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam
karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada
saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam
berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
- Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang
mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak
karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya
kecil.
- Majas Repetisi adalah
perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
- Majas Kontradiksi interminus:
Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya.
D.
Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini
adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta contohnya yang berhasil
blogbintang.com dapatkan :
- Majas Sinisme :
Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat
pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh: Kamu kan sudah
pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
- Majas Satire: Ungkapan
yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau
menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau
menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak
bisa mengerjakannya!
- Majas Innuendo: Adalah
gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan
kemoersialisasi jabatannya
- Majas Ironi: Sindiran
dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari
fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
- Majas Sarkasme: Sindiran
langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan
kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh: Mampuspun aku tak
peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
No comments:
Post a Comment