MASYARAKAT
MULTIKULTURAL DAN KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MULTIKULTURAL
1. MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
A. Pengertian
Masyarakat Multikultural
Masyarakat
multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua kelompok masyarakat atau
lebih yang memiliki perbedaan karakteristik dan kebudayaan yang beragam. Naluri
manusia adalah ingin hidup dengan dengan orang lain,oleh karena itu secara
otomatis akan lahir masyarakat yang berarti kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu, yang bersifat
kontinue atau terikat oleh identitas bersama.
Masyarakat
multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai kultur dan terbentuknya
masyarakat tersebut karena adanya proses sosial dan perubahan-perubahan sosial.Masyarakat
multikultural secara sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam
kebudayaan yang berbeda-beda.
B. Ciri-ciri
masyarakat multikultural menurut Pierre van den Berghe :
a.
Segmentasi (terbagi) ke dalam kelompok-kelompok.
b. Kurang mengembangkan
konsensus (kesepakatan bersama).
c. Sering
mengalami konflik.
d. Integrasi
sosial atas paksaan.
e. Dominasi
(penguasaan) suatu kelompok atas kelompok lain.
C. Faktor
penyebab munculnya masyarakat multikultural :
1. Latar
belakang historis.
2. Kondisi
geografis.
3. Keterbukaan
terhadap budaya luar.
Dalam suatu
masyarakat, kita pasti menemukan banyak kelompok masyarakat yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik itu berkenaan dengan
tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosialnya. Masyarakat multikultural
disebut juga masyarakat majemuk.
D. Macam-macam
masyarakat multikultural
1.
Masyarakat
majemuk dengan kompetisi seimbang.Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas
sejumlah komonitas atau kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif
seimbang.
2.
Masyarakat
majemuk dengan mayoritas dominan.Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas
sejumlah komonitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak
seimbang. Salah satunya yang merupakan kelompok mayoritas ini memiliki kekuatan
yang lebih besar daripada lainnya.
3.
Masyarakat
majemuk dengan minoritas dominan.Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau
kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan
kompetitif diatas yang lain.
4.
Masyarakat
majemuk dengan fragmentasi.Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar
komunitas atau kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi
politik atau ekonomi yang dominan.
E. Sifat-sifat
masyarakat multikultural
·
Terjadi segmentasi
ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan yang berbeda satu dengan yang
lain.
·
Memiliki
struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non
komplementer.
·
Kurang
mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang
bersifat dasar.
·
Secara
relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain.
·
Secara
relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling ketergantungan di
bidang ekonomi.
·
Adanya
dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.
F. Karakteristik
Masyarakat multikultural
Berikut ini
beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat :
·
Kesatuan
Genealogis adalah kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat berdasarkan
pertalian darah.
·
Kesatuan
Teritorial adalah kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya merasa terikat
karena bertempat tinggal di daerah yang sama.
·
Kesatuan
Sakral adalah kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-anggotanya merasa
terikat oleh ikatan spiritual.
·
Kesatuan
Campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan dari faktor-faktor
genealogis, teritorial dan sakral.
·
Penggolongan
tertentu adalah kesatuan masyarakat lain yang terbentuk berdasarkan keadaan
tertentu, yaitu :
-
Penggolongan berdasarkan proses terbentuknya.
-
Penggolongan berdasarkan jenis kelamin.
-
Penggolongan berdasarkan umur.
-
Penggolongan berdasarkan derajat.
-
Penggolongan berdasarkan kasta.
G. Perilaku
dalam masyarakat multikultural
Dalam
kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari berkembangnya
paham-paham atau cara hidup yang didasarkan pada etnosentrisme, primordialisme,
aliran dan sebagainya.
- Etnosentrisme
merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku bangsa/kelompok lain
menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa kelompok/masyarakat sendiri.
- Primordialisme
merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa(memberi prioritas) orang-orang
yang berlatar belakang suku bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama
dalam urusan publik.
- Kronisme
: memprioritaskan teman.
- Nepotisme
: memprioritaskan anggota keluarga.
H. Hubungan
Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikultural
Dengan adanya
diferensiasi dan stratifikasi sosial, maka terjadi perbedaan-perbedaan yang
membentuk tingkat-tingkat sosial dalam masyarakat. Perbedaan ini mencerminkan
adanya ketidaksamaan dalam masyarakat. Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini
sangat penting bagi individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki
pengaruh terhadap kesempatan hidup mereka. Hubungan antar kelompok sosial
dengan masyarakat muktikultural adalah saling berkaitan (erat sekali), keduanya
berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam suatu
masyarakat kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok sosial yang
berbeda-beda berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosialnya.
2.
KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MULTIKULTURAL
A. Pengertian
Kelompok Sosial
Kelompok
sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta
mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar.
Definisi
Kelompok Sosial
· Menurut Joseph
S.Roucek & Roland S. Warren
Kelompok
sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia yang diantara
mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para
anggotanya/orang lain secara keseluruhan.
· Menurut Goodman
Kelompok
sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan
berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama.
B. Ciri-ciri
dasar kelompok sosial
a. Terdiri
atas dua orang atau terus bertambah
b. Terdapat
komunikasi dan interaksi
c. Ada
minat dan kepentingan bersama
d. Ada
motif yang sama dari anggota untuk membentuk kelompok
e. Ada
kecakapan yang berbeda-beda dari anggota kelompok
f. Punya
stuktur yang tegas
g. Ada
kaidah-kaidah yang mengatur
h. Tiap
anggota merasa dirinya bagian dari kelompoknya.
C. Faktor-
Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok sosial adalah :
a. Interaksi
antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok
b. Ikatan
emosional
c. Tujuan
atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan
d. Kepeminpinan
yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan
e. Norma
yang diakui oleh mereka yang terlibat didalamnya.
D. Kelompok
sosial dalam masyarakat multikultural terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu
:
1. KELOMPOK
PRIMER
Kelompok primer adalah kelompok sosial pertama, tempat individu saling
mengenal, berinteraksi sosial dan bekerja sama yang cukup erat. Contoh kelompok
primer adalah keluarga, kelompok kekerabatan, kelompok pertemanan, dan
sebagainya. Di dalam kelompook primer terdapat interaksi sosial yang
lebih itensif dan lebih erat diantara para anggotanya. Kelompok primer disebut
juga face to face group , yaitu yang anggota-anggotanya sering
bertatap muka antara satu dengan yang lain, saling mengenal lebih dekat dan
hubungannya lebih erat. Pada kelompok primer para individu mengembangkan
sifat-sifat sosialnya, seperti mempelajari dan mengindahkan nilai-nilai dan
norma-norma, melepas kepentingan dirinya demi kepentingan kelompoknya, belajar
bekerja sama dengan individu lainnya, dan mengembangkan kecakapannya guna
kepentingan kelompok. Sifat interaksi sosial dalam kelompok primer bercorak
kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
2. KELOMPOK
SEKUNDER
Kelompok sekunder adalah kelompok sosial kedua, tempat individu-individu
berhubungan sosial yang anggotanya cukup banyak sehingga mereka kurang saling
mengenal, interaksi sosial kurang itensif , hubungan kerja samanya kurang erat
dan sifatnya tidak langgeng. Contoh kelompok sekunder adalah organisasi partai
politik, perhimpunan serikat pekerja, kelompok penggemar lagu-lagu klasik dan
sebangainya. Peran kelompok sekunder dalam kehidupan ialah untuk mencapai suatu
tujuan tertentu secara bersama-sama, objective dan rasional.
3. GEMEINSCHAFT
DAN GESSELCHAFT
Bagi Tonnies, masyarakat Gemeinshaft mencerminkan satu
kemauan yang bersifat alamiah dan memperlihatkan struktur sosial yang itandai
oleh kesatuan organik, tradisi yang kuat, hubungan yang menyeluruh dan
memperlihatkan spontanitas dalam perilaku. Sedangkan, masyarakat Gesellshaft ditandai
oleh kemauan yang bersifat rasional, yang lebih direncanakan serta mengutamakan
hubungan sosial yang didasarkan pada spesialisaasi tertentu.
Paguyuban (Gemeinshaft) adalah kehidupan kolektif bersama yang
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah dan kekal
pada dasar hunbungannya ialah rasa cinta dan kesatuan batin yang memang telah
dikodratkan.
Patembayan (Gesellshaft ) adalah bentuk kolektif yang diikat oleh
ikatan lahir yang biasanya untuk jangka waktu pendek bahkan lebih bersifat
dalam pikiran belaka. Contohnya seperti penggemar sepak bola.
No comments:
Post a Comment