BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Di era sekarang ini sering di beritakan terjadinya tindak
kekerasan di semua lingkup masyarakat. Misal di sekolah, di keluarga , di
masyarakat dan sebagainya. Seakan –akan
kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul. Kekerasan adalah suatu prilaku, tindakan dari seseorang atau kelompok
yang berakibat orang lain atau suatu kelompok menderita baik fisik maupun
psikis bahkan sampai meninggal dunia. Kekerasan merupakan tindakan tidak
bermoral, tidak manusiawi, dan bersifat merusak. Kekerasan dapat terjadi pada
siapa saja, bisa dari kalangan terdidik maupun rakyat biasa. Kekerasan indentik dengan sifat
marah. Marah adalah sifat yang ada pada semua orang, antara mereka ada yang
cepat marah dan ada yang lemah lembut. Marah bukanlah suatu sifat yang boleh di
buat serta merta, malah ia biasanya
didahuluo sesuatu yang menyebebkan seseorang tiu marah, perasaannya memberontak
dan akan bertindak kasar. Seseorang yang sedang marah akan
hilang kewarasan pikirannya dan akan melampiaskan kemarahannya dengan bertindak
kekerasan. Kadang-kadang perasaan marah berkelanjutan sehingga menimbulkan
permusuhan.
A. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian
kekerasaan ?
2. Macam-macam
perilaku kekerasaan ?
3. Faktor penyebab
perilaku kekerasaan ?
4. Cara
menghindari perilaku kekerasaan ?
5. Bahaya perilaku
tindak kekerasaan dalam Al-Qur’an dan Hadits ?
B.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengertian kekerasaan ?
2. Untuk
mengetahui macam-macam perilaku kekerasaan ?
3. Untuk mengetahui
faktor penyebab perilaku kekerasaan ?
4. Untuk mengetahui
cara menghindari perilaku kekerasaan ?
5.
Untuk mengetahui bahaya perilaku tindak kekerasaan dalam
Al-Qur’an dan Hadits ?
BAB II
SUBTANSI
A. Pengertian Kekerasaan
o Perilaku
kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun
lingkungan (fitria, 2009).
o Perilaku
kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku
tersebut (Purba dkk, 2008).
o Perilaku
kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain (Yoseph,
2007). Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang
stress berat, membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri,
misalkan: memaki-maki orang disekitarnya, membanting-banting barang, menciderai
diri dan orang lain, bahkan membakar rumah.
o Kekerasan
berarti penganiayaan, penyiksaan, atau perlakuan salah. Menurut WHO (dalam
Bagong. S, dkk, 2000), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan
kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau
sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar
mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan
perkembangan atau perampasan hak
o Menurut Townsend (2000),
amuk (aggresion) adalah tingkah laku yang bertujuan untuk mengancam atau
melukai diri sendiri dan orang lain juga diartikan sebagai perang atau
menyerang
o Menurut
Stuart dan Sundeen (1995), perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif
o Perilaku
kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993).
B.
Macam-Macam Perilaku Kekerasaan
o
Fisik
Kekerasan
fisik adalah perbuatan penganiayaan atau menyiksa yang dilakukan olah seseorang terhadap orang lain yang
mengakibat sakit luka serius secara fisik. Seperti memukul, menodong, menyiksa.
o
Psikis
Kekerasan psikis
adalah kekerasan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain berupa
ancaman yang menyebabkan korban merasa takut, tidak nyaman dan gangguan
kejiwaan atau bahkan merasa trauma. Seperti memaksakan atau
menghentikan orang lain untuk melakukan
suatu perbuatan, mengancam untuk memaksakan.
C. Faktor Penyebab Perilaku Kekerasaan
Banyak sekali
tindak kekerasan yang terjadi akhir - akhir ini. Tentunya hal tersebut
mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. Masyarakat menjadi tidak tenang dan khawatir
akan tindak kekerasan yang telah marak terjadi. Kekerasan itu terjadi karena beberapa
sebab diantaranya ;
·
Kurangnya mengingat Allah SWT
seringkali orang yang tidak ingat
Allah merasa tidak takut dosa dan hukuman di akhirat kelak sehingga merekamelakukan
kekerasan terhadap sesama manusia. Sungguh hal tersebut sangat bertentangan
dengan ajaran agama. (Astaqfirullah Hal Adzim).
·
Kejiwaan seseorang yang terganggu
(psikologis)
kegagalan yang dialami
dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbulsikap agresif.Mungkin,
pada masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina,
dianiaya atau sanksi penganiayaan.
·
Perilaku di sekitar
lingkungan yang kurang baik
reinforcement yang diterima pada saat
melakukan kekerasan, sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar
rumah, semua aspek ini menstimulasi/ menyebabakan individu mengadopsi perilaku
kekerasan.
·
Sosial budaya
budaya tertutup dan membalas secara diam
(pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan
akan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan yang diterima (permissive). Jadi artinya perilaku yang salah itu dibiarkan
sehinggan semakin banyak yang menirunya.
·
Hukum
yang lemah
banyak
sekali kasus kekerasan yang pelakunya masih berkeliaran. Bahkan ada yang
melakukan tindakan kekerasan berat tetapi hukumannya tidak sesuai. Sehingga
semakin banyak orang yang melakukan kekerasan tanpa merasa takut dengan hukum.
Hal itu membuktikan bahwa betapa lemahnya hukum yang diterapkan.
D. Cara Menghindari Tindak Kekerasan dan Kaitannya dengan Zaman Sekarang
1.
Lebih mendekatakan diri kepada Allah
SWT
Ketika seseorang
bertaqwa maka Insya Allah dia akan paham akan masaalh yang mungkin ditimbulkan
dari aksi kekerasan, merasa takut dosa terutama terhindar dari godaan syetan
seperti emosi dan akhirnya memebuat orang lain merasa tidak tenang. Kebanyakan orang zaman sekarang, lebih sibuk dengan
urusan dunia dan melupakan urusan akhiratnya sehingga ketika seseorang tersebut
mengalami masalah dia berputus asa dan tidak mengetahui jalan keluar dari
masalahnya.
2.
Luangkan waktu untuk diri sendiri.
Ketika
dihadapkan dengan persoalan hidup hingga pada titik puncak merasa kewalahan
atau nyaris di luar kendali, luangkan waktu untuk tenang sejenak; jangan
timpakan persoalan pada orang lain. Umumnya
sekarang orang yang memiliki masalah lebih suka mengatasi masalahnya dengan hal
yang negatif seperti melupakan masalah dengan cara meminum-minuman keras. Hal
tersebut dapat menimbulkan tindak kekerasan.
3.
Berpikirlah sebelum bertindak.
Misalnya
jika frustasi denganmasalh yang ada jangan pernah meluapkan kemarahan
kepada orang lain. Lebih baik berdiam atau meminta bantuan orang lain untuk
memecahkan masalahnya. Umumnya kaum muda pada zaman sekarang khususnya, selalu melakukan sesuatu berdasarkan emosi
tanpa menghiraukan akibat dari kelakuannya.
4.
Minta bantuan orang lain saat
mengalami masalah.
Mengatai sebuah masalah tidaklah mudah . Telepon teman/saudara, mintalah
bantuan orang lain yang memahami tahapan dalam
memecahkan masalah. Sehigga tidak terlalu mengalai fristasi atau depresi yang
berujung pada tindak kekerasan.
5.
Menyimak segala sesuatu (membedakan
yang baik dan yang benar)
Perhatikan
acara televisi dan games yang Anda lihat. Sekarang maraknya film kekerasan dan program TV
dapat membahayakan/ kurang baik untuk dilihat . Untuk itu
kita harus pandai memilah sesuatu yang baik tentunya tidak ada unsur tindak
kekerasan.
E. Bahaya
perilaku tindak kekerasaan dalam Al-Qur’an dan Hadits
إن الله
رفيق يحب الرفق في الامر كله
“Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha
Lemah Lembut, dan Dia menyukai kelemahlembuta dalam setiap perkara.” (HR.
Muttafaqun ‘alaihi)
Karenanya, sudah sepantasnya bagi setiap muslim meninggalkan kebiasaan
Karenanya, sudah sepantasnya bagi setiap muslim meninggalkan kebiasaan
1. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu
bersaudara terhadap muslim lainnya, ia tidak boleh menganiaya dan menghinanya.
Seseorang cukup dianggap berlaku jahat karena
ia menghina saudaranya sesama muslim.”(HR.Muslim)
2.
Termasuk
perbuatan mencaci muslim di antaranya adalah menyakiti, mencela, mengadu domba
serta senang menyebarkan gosip yang tidak benar, mencemarkan nama baik sehingga
bisa merusak keluhuran martabat saudaranya, dan membuka rahasia pribadi yang
tidak patut diketahui orang lain.
3. Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang
menyakiti orang-orang mukmin laki-laki atau perempuan tanpa kesalahan yang
mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
nyata.” (QS. Al-Ahzab:58)
4. “Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan
membunuhnya adalah kekufuran” (Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97,
Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68,
Ahmadno.3465,3708)
5. Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak
mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang
dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah
mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak
dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3)
Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
6. Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena
perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan
berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
7. Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh
orang yang sedang mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya
dengan sabdanya, “Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha
illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia mengucapkan Laa ilaaha
illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Apakah kamu
mengetahui isi hatinya?” [HR
Bukhari dan Muslim]
8.
“Tidak (demikian) bahkan
barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan,
maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:112).
9.
Dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al-A’râf [7]:56)
10.
“Sesungguhnya
dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui
batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab
yang pedih”. (Q.S. asy-Syurâ [42]:42).
Beberapa teks hadits yang secara tegas mengecam tindak kedzaliman bisa dikutip di bawah ini:
Beberapa teks hadits yang secara tegas mengecam tindak kedzaliman bisa dikutip di bawah ini:
11.
“Wahai
hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliman terhadap diri-Ku,—dan Aku jadikan
kezaliman itu juga haram di antara kamu,—maka janganlah kamu saling mendzalimi
satu sama lain.” (Hadis Qudsi, Sahih Muslim, kitab
al-Birr wa ash-Shilah wa al-Adab, no. Hadits: 4674).
12.
“Jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara satu dengan yang lain, karena seorang muslim itu saudara bagi muslim
yang lain, tidak diperkenankan menzalimi, menipu, atau melecehkannya.” (Sahih
Muslim, no. hadits: 2564).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aksi kekerasan yang banyak dilakukan oleh sebagian
orang-orang muslim semestinya telah disadari sejak awal bahwa apa yang mereka
lakukan sesungguhnya adalah sebuah kesalahan fatal karena perbuatan tersebut
melanggar norma-norma kepatutan baik ditilik dari segi perundang-undangan
Negara, lagi lagi dilihat dari kacamata syari’at islam. Perbuatan
yang bersifat anarkis dan aksi kekerasan fisik sangatlah dibenci dalam islam,
sehingga seharusnya dihindarkan dan dijauhi.
B.
Saran
Mengingat
kami yang ini masih tahap belajar pasti banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Untuk bisa menilai apakah makalah ini sudah bagus atau belum kami
memerlukan saran dari teman semua berupa kritikan dan komentan yang positif
yang bisa membangun untuk melakukan perubahan. Dan kami juga ingat pepatah tak
ada gading yang tak retak itulah umpamaan yang tersirat dalam makalah yang kami
tulis ini.
DAFTAR PUSAKA
No comments:
Post a Comment