HAKIKAT
GEOGRAFI
A. AWAL MUNCULNYA
ILMU GEOGRAFI
Sejak
lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat dipisahkan dari
pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsur yang ada di
bumi, mulai dari sumber makanan, udara bersih, air bersih untuk di minum, bahan
pakaian, tempat untuk berlindung (rumah) dari cuaca berbagai cuaca (hujan,
panas, angin besar) dan gangguan dari binatang liar. Semua itu manusia dapatkan
dari alam atau bumi ini.
Seiring
dengan meningkatnya jumlah manusia di bumi, maka timbul tuntutan bagi mereka
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak merek dapatkan di lingkungan tempat
tinggalnya. Dan muncul juga hasrat ingin tahu mereka terhadap benda-benda dan
gejala-gejala alam yang ada di permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk
mengadakan perjalanan ke daerah di luar lingkungan tempat tinggal mereka.
Berbagai
hasil atau pengalaman perjalanan yang telah dialami, kemudian diberitakan
kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk melakukan perjalanan
dan mengunjungi tempat tersebut. Dari sinilah awal lahirnya studi
geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah perjalanan seseorang di
permukaan bumi.
B. PENGERTIAN
GEOGRAFI
Geografi
adalah ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya.
Selama sejarah geografi berkembang, telah banyak ahli yang mengemukakan
definisi geografi yang telah dilatar belakangi ilmu pengetahuan dan pemahaman
para ahli itu sendiri. Berikut definisi yang dikemukakan oleh para ahli :
1. Erastothenes
Geografi
adalah penulisan tentang bumi. Definisi tersebut sesuai dengan
keadaan perkembangan geografi pada saat itu yang membicarakan keadaan
daerah-daerah lain. Adapun uraian pengerian ini diambil dari kata geo yang
berarti bumi dan graphein yang berarti penulisan
atau uraian. Erastothenes sering juga disebut bapak geografi.
2. Strabo
Strabo
mengemukakan bahwa geografi erat kaitannya dengan dengan karakteristik
tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara
berbagai tempat secara keseluruhan.
3. R.
Bintarto
Geografi mempelajari
hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk
hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan
regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
4. James
E. Preston
Geografi
adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan
ini lebih ditekankan pada interelasi antara habitat manusia.
5. Karl
Ritter
Geografi
ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi
(Different areal) dalam keragamannya.
6. John
Hanrath
Geografi
adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik
biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala
menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
Jika kita
amati definisi-definisi dari para ahli di atas, maka sulit bagi kita untuk
mengetahui atau menyimpulkan definisi geografi tersebut, terlebih yang
ditafsirkan di atas hanya isi definisinya saja, tanpa kita ketahui konsep,
prinsip, factor, dan hakikat geografi itu sendiri. Adapun pekerjaan yang
dilakukan oleh para ahli yaitu meneliti, mengnalisis, menjelaskan, dan
melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan lingkungan atau alam
sekitarnya.
C. KONSEP-KONSEP
GEOGRAFI
Ada banyak
pendapat yang mengemukakan bahwa di permukaan bumi terdapat hubungan timbale
balik antara manusia dengan alam sekitarnya. Garis besar dari pendapat tersebut
yaitu:
a. Kehidupan
dan kebudayaan manusia sangat ditentukan oleh alam
b. Manusia
dan kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peran
aktif terhadap alam, sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan
alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan saja.
Dari kedua
pendapat tersebut, sampai saat ini masih banyak penganutnya yang satu sama lain
saling mempertahankan. Pendapat pertama (Fisis Determinis) menyatakan
bahwa factor-faktor alam atau geografik sering memainkan peranan yang dinamik
dalan perkembangan kebudayaan manusia, berarti alam tidak memainkan peranan
yang pasif. Pendapat kedua (Possibilisme) menyatakan bahwa
hampir semua praktik kebudayaan yang spesifik tidak dengan logis dikembalikan
langsung pada alam sehingga habitat geografis semata-mata, melainkan
manusia yang memegang peranan aktif dalam menentukan budayanya. Pendapat
pertama (Fisis Determinis) tetap mempertahankan pengaruhnya terhadap
kritikan-kritikan dari pendapat kedua (Possibilis).
Generalisasi yaitu hubungan antara dua
konsep atau lebih. Pernyataan tersebut merupakan prinsip geografi. Berikut
adalah beberapa contoh konsep generalisasi, yaitu:
a. Urbanisasi merupakan
salah satu masalah social yang harus diatasi karena menambah padatnya kota,
sedangkan penglaju memerlukan sarana transportasi yang mmendukung dari
sub-urban ke wilayah kegiatan di kota.
b. Awan Comulonimbus dapat
mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi dibandingkan dengan
awan Cirrus.
c. Erosi yang
sering terjadi di daerah sungai bagian hilir yaitu erosi lateral, sehingga di
daerah tersebut sering ditemui meander.
Dari hasil
di selenggarakannya Seminar dan Lokakarya Ahli Geografi tahun 1988,
menghasilkan 10 konsep esensial geografi, yaitu:
1. Konsep
Lokasi
Suatu tempat
di permukaan bumi yang jika dikaitkan dengan harga, maka tempat tersebut
memiliki nilai ekonomi. Contoh:
a. Di
daerah panas, orang cenderung berpakaian tipis
b. Nilai
lahan atau tanah untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan
pasar, kuburan, terminal, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2. Konsep
Jarak
Manusia akan
cenderung lebih memperhitungkan jarak jika dihubungkan dengan keuntungan yang
diperoleh. Contoh:
a. Harga
tanah akan semakin tinggi apabila semakin dekat dengan pusat kota, dibandingkan
di pedesaan
3. Konsep
Keterjangkauan
Hungungan
antar tampat dapat dicapai, baik menggunakan sarana transportasi umum, tradisional,
atau jalan kaki. Contoh:
a. Keterjangkauan
Sukabumi-Cianjur (Bis); Jakarta-Lombok (Pesawat Terbang).
b. Suatu
daerah yang tidak terjamak oleh alat transportasi, maka ia tidak akan
berkembang
4. Konsep
Pola
Bentuk
interaksi manusia dengan alam ataupun interaksi alam dengan alam, hubungannya
dengan pola persebaran. Sebagai contoh:
a. Pola
aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola
pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep
Morfologi
Bentuk
permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas
manusia. Contoh:
a. Pengelompokan
pemukiman cenderung di daerah yang datar.
6. Konsep
aglomerasi
Pengelompokan
penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Contoh:
a. Sembilan
puluh persen pusat pemerintahan ada di Jakarta
b. Masyarakat
cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, kumuh,
perumnas, pedagang dan lain-lain.
7. Konsep
Nilai Kegunaan
Manfaat
suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai tersendiri bagi orang yang
menggunakannya. Contoh:
a. Lahan
pertanian yang subur sangan bernilai bagi petani dibandingkan karyawan/pegawai
kantor ataupun bagi nelayan.
b. Daerah
sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
8. Konsep
Interaksi dan Interdependensi
Setiap
wilayah tidak dapat memenuhu kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan
dengan wilayah lain, sehingga muncul hubungan timbale balik dalam bentuk arus
barang atau jasa, komunikasi, dan lain-lain. Contoh:
a. Pergerakan
berita (informasi) melalui radio, televise, surat kabar, dan lain-lain terhadap
pembaca atau pemirsa.
b. Pergerakan
pangan dari desa ke kota; dan pergerakan sandang dari kota ke desa.
9. Konsep
Differensiasi Area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Kaitan suatu
wilayah satu dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan
nilai yang terdapat di dalamnya. Contoh:
a. Fenomena
yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti;
- jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh.
- jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh.
b. Padi
sihasilkan di daerah relative datar; pertanian sayuran dihasilkan di daerah
pegunungan; dan perikanan laut atau tambak di pantai.
10. Konsep Keterkaitan
Keruangan (proses keruangan)
Suatu
wilayah akan berkembang karena adanya hubungan timbale balik dengan wilyah
lain. Contoh:
a. Jika
dilihat dari peta, maka terdapat konversasi spasial (keterkaitan wilayah)
antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh
konsep diatas dibuat sengaja untuk penyatubahasaan pimikiran geografi, semuanya
merupakan awal dari pemahaman geografi. Pendidikan geografi mulai dari
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep
tersebut.
No comments:
Post a Comment