Contoh
Makalah IPS Tentang Konflik Sosial – Haii brader/sister dalam kesempatan ini saya ingin
berbagi sebuah Contoh Makalah IPS Tentang Konflik Sosial, makalah ini saya buat
agar pembaca tau tentang Konflik Sosial yang sering terjadi di berbagai negara.
Berikut ini makalah yang sudah tersusun di bawah ini, semoga bermanfaat.
MAKALAH
KONFLIK SOSIAL
Di Susun Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ”Konflik Sosial”
Kami
mengucapkan terimakasih karena dalam penyusunan makalah ini kami tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan:
1. Guru
Mata Pelajaran IPS yaitu
2. Orangtua
dan teman-teman yang selalu memberikan motivasi, inspirasi dan semangat.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan khususnya bagi penyusunnya dan umumnya bagi para pembacanya.
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN……………………………………………………..
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………..
B. Tujuan…………………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Konflik……………………………………………………………
B.
Bentuk-bentuk Konflik……………………………………………………….
C.
Situasi-situasi Konflik………………………………………………………..
D.
Penyelesaian Konflik…………………………………………………………
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………
B.
Saran……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Konflik menjadi fenomena yang paling
sering muncul karena konflik selalu menjadi bagian hidup manusia yang bersosial dan berpolitik serta
menjadi pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial-politik (Kornblurn,
2003: 294). Konflik memiliki dampak positif dan dampak negatif, dampak
positif dari konflik sosial adalah konflik tersebut memfasilitasi tercapainya
rekonsiliasi atas berbagai kepentingan. Kebanyakan konflik tidak berakhir
dengan kemenangan disalah satu pihak dan kekalahan dipihak lainnya.
Konflik yang terjadi di Indonesia, ada
juga yang dapat diselesaikan dengan
baik hingga berdampak baik bagi kemajuan dan perubahan masyarakat, akan
tetapi ada beberapa konflik
justru berdampak negatif hingga mengakibatkan
timbulnya kerusakan, menciptakan ketidakstabilan, ketidakharmonisan, dan
ketidakamanan bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Dewasa
ini konflik seringkali terjadi di berbagai elemen masyarakat. Hal demikian
dikarenakan berbagai latar belakang kebudayaan dan status sosial ekonomi.
B. Tujuan
Dengan
tersusunnya makalah ini penulis mempunyai tujuan bagi pembacanya yaitu:
1. Agar
mengetahui penjelasan mengenai Konflik Sosial.
2. Agar
mengetahui bentuk-bentuk mengenai Konflik Sosial.
3. Agar
mengetahui Situasi-situasi mengenai Konflik Sosial.
4. Agar
mengetahui cara penyelesaian mengenai Konflik Sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Konflik Sosial
1. Pengertian Konflik
Koflik berasal dari kata kerja
Latin, configure yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau
lebih (bsa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Secara
umum konflik social merupakan suatu keadaan dimana masyarakat terjadi suatu
pertikaian karena adanya persaingan maupun perbedaan yang terjadi dalam
masyarakat. Dalam sosiologi banyak para tokoh menginterprestasikan konflik
social berbeda-beda. Adapun penjelasan konflik social secara sosiologis adalah
sebagai berikut:
a) Menurut Berstein (1965)
Konflik merupakan suatu pertentangan
perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi yang memberikan
pengaruh positif dan negative dalam interaksi manusia.
b) Menurut Dr. Robert M.Z Lawang
Konflik
adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan selain bertujuan
memperoleh keuntungan juga untuk menundukan saingannya.
c) Menurut Drs. Ariyono Suyono
Konflik adalah proses atau keadaan
terdiri dari du pihak yang berusaha saling menggagalkan tercapainya tujuan
masing-masing pihak.
d) Dalam buku Sosiologi karangan James W.
Wander Zandein
Konflik diartikan sebagai suatu
pertentangan mengenai nilai atau tuntunan ha katas kekayaan, kekuasaan, status,
atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan dan bertujuan untuk
menetralkan, merugikan atau menjatuhkan lawan mereka.
e) Menurut Soerjono Soekanto
Konflik adalah suatu proses social
dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan dan disertai dengan ancaman dan kekerasan
2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
a) Perbedaan Individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya,
setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan
lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang
nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab dalam menjalani
hubungan social, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
b) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Dalam hubungan sosialnya, seseorang akan dipengaruhi
oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang debesarkan dalam lingkunagn
kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh dengan pola latihan kemandirian.
Ada pula yang diasuh dalam lingkunagn keudayaan yang menerapkan pola
ketergantungan.
c) Perbedaan Kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar
belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan,
masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentinagn yang berbeda-beda.
d) Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat
Perubahan
adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik social.
B.
BENTUK-BENTUK KONFLIK
Seorang
ahli sosiolog, Soerjono Soekanto (1989:90) berusaha menklasifikasikan bentuk
dan jenis-jenis konflik sebagai berikut:
1. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang
terhadap orang lain. Umumnya konflik pribadi diawali perasaan tidak suka
terhadap orang lain, yang pada akhirnya melahirkan perasaan benci yang mendalam.
2. Konflik Rasial
Konflik rasial umumnya terjadi di
suatu Negara yang memiliki keragaman suku dan ras.
3. Konflik Antarkelas Sosial
Terjadinya kelas-kelas di masyarakat
karena adanya sesuatu yang dihargai, seperti kekayaan, kehormatan, dan
kekuasaan.
4. Konflik Politik Antargolongan dalam
Satu Masyarakat maupun antara Negara-negara yang Berdaulat
Konflik politik terjadi karena
setiap golongan di masyarakat melakukan politik yang berbeda-beda pada saat
menghadapi suatu masalah yang sama.
5. Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional biasanya
terjadi karena perbedaan-perbedaan kepentingan dimana menyangkut kedaulatan
Negara yang saling berkonflik.
C.
SITUASI-SITUASI KONFLIK
Konflik
yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahas
dalam studi psikologis social. Dalam kaitannya dengan cara pengelolaan konflik
terdapat 3 tipe situasi konflik.
1. Konflik Interindividu
Penyebab dari konflik ini adalah benturan
secara emosional antara individu dengan individu lain di dalam masyarakat. Ada
dua penyebabnya yaitu kelebihan beban (role over loods) atau karena
ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role).
2. Konflik Antarindividu
Dalam kehidupan masyarakat benturan
kepentingan antarindividu selalu terjadi.
Jika
benturan tersebut tidak termanajemen dengan baik maka akan timbullah konflik
antar individu yang mengarah ke dalam kekerasan.
3. Konflik Antarkelompok
Masyarakat Indonesia seringa
mengalami jenis konflik demikian. Kasus di Sambas, Papua, dan Ambon merupakan
bagian konflik kelompok yang dikarenakan dengan perbedaan dalam menjalani
kehidupan. Konflik antarkelompok bias dihindari jika setiap kelompok saling
memahami keneradaannya dan juga dapat mempersempit perbedaan.
D.
PENYELESAIAN KONFLIK
Konflik social dalam masyarakat
harus dapat diselesaikan agar keutuhan masyarakat dapat dipertahankan.
Penyelesaian konflik tidak bias dilaksanakan dengan waktu yang singkat.
Penyelesaian harus dilakukan dengan berbagai cara dan dalam tempo yang sama.
Dalam
ilmu sosiologi untuk menyelesaikan suatu konflik dilakukan dengan berbagai
tahap. Tahapan ini harus dilaksanakan secara berurutan dengan tidak boleh
dilewatkan. Hal ini dikarenakan setiap tahapan saling melengkapi tahapan yang
lainnya. Adapun tahapan dalam menyelesaikan konflik adalah sebagai berikut:
1. Tahap Akomodasi
Pada tahapan ini adalah pelaksaan untuk
meyakinkan masyarakat agar tidak melakukan konflik dengan cara mengurangi
pertentangan dan peleburan atau penyatuan terhadap kelompok yang bertikai
melalui suatu lembaga penengah.
2. Tahap Kerjasama
Kerjasama adalah suatu keadaan dimana adanya suatu
kegiatan bersama antara kedua individu dalam masyarakat, tahap kerjasama
dilakukan setelah proses akomodasi berhasil sehingga masyarakat sudah mulai
melakukan pendekatan baik secara mandiri maupun berkelompok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Semua
lapisan masyarakat di dunia pernah mengalami konflik. Secara teortis konflik
sosial sebenarnya membawa manfaat yang baik bagi masyarakat hanya saja cara dan
jalannya kebanyakan mengarah ke dampak negative. Sehingga di masyarakat banyak
terjadi kerusuhan di mana-mana. Konflik sosial juga membawa dampak positif
walaupun pada kenyataannya yang terjadi dimasyarakat kebanyakan dampak
negative.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai bangsa dan negara yang beragama
dan juga bernegara hukum, seharusnya kita berusaha menghindari adanya konflik
sosial di antara masyarakat, agar Negara kita ini bisa menjadi Negara
yang penuh dengan kedamaian, kerukunan dan bebas dari segala jenis konflik dan
pertentangan.
No comments:
Post a Comment